“ PEJUANG
PEREMPUAN ”
Oleh
: Ahusna
Zaman dulu pada
masa jahaliyah wanita dianggap tidak begitu dipadang dan dihormati hanya kaum
laki-laki saja yang selalu dipandang dan diagung-agungkan karena laki-laki
berperan penting dalam kepemimpinan atau dalam hal perang tapi, pada masa rasullah
perempuan mulai dianggat dan mulai dipandang buktinya aisyah perempuan pertama
yang memimpin perang dan asma bin yazid wanita inspirasi untuk kaum wanita
kenapa tidak, beliau perempuan memimpin perang dengan berani selain itu pintar dalam perang
beliau juga dikenal wanita pintar dan inspiratif bagi para perempuan pada masa
itu.
Perempuan
banyak berperan dalam segala hal baik dalam ekonomi, politik, sosial apalagi
pendidikan. Ibu adalah seorang perempuan yang pertama kali mengajarkan tentang
bahasa, komunikasi dan hal-hal yang masuk pada sesorang anak hingga seorang
anak tersebut bisa pandai berbicara serta bisa mentukan bagaimana kedepannya
seorang anak tersebut, perempuan selain sebagai guru di rumah perempuan juga
guru untuk orang lain lihat saja guru perempuan yang mengajar di sekolah
sungguh besar niatnya dan ketulusannya selain mengajar dirumah guru juga
mengajar di sekolah untuk menyampaikan ilmu dan nasehatnya untuk bisa meliat
anak didiknya sukses dan lebih baik lagi, guru perempuan juga jarang mengalami
gosip miring misalnya kekeran dan pelecehan terhadap murid itulah kelebihan
seorang guru perempuan. Perempuan juga mempunyai sifat lemah lembut dan penyang
sehingga mudah dekat dengan siapa saja dan perempuan sebagai pilar pertama yang
menentukan karekter anak bangsa.
Belajar dari
sejarah nasional sejatinya peran seorang perempuan dalam merebutkan kemerdekaan
Indonesia dan pendidikan tidaklah kecil mereka berperan penting diantaranya Cut
Ny’ Dhien, Cut Mutiah, Raden Dwi Sartika, Raden Ajeng Kartini dan masih banyak
lagi misalnya Raden Ajeng kartini seorang tokoh perempuan berperan penting
dalam pendidikan terutama perempuan. Di Jepara tanggal 21 April 1879 R.A
Kartini lahir, Kartini seorang anak bangsawan jawa Kartini pandai menulis dan
padai berbasa belanda. Pada waktu itu mulanya kartini merasa perihatin terhadap
perempuan yang tidak diperbolehkan sekolah diam-diam Kartini menulis surat kepada
teman-temanya untuk ikut denganya belajar tetapi tak lama Kartini ketahuan
sehingga tidak diperbolehkan oleh Bapaknya, Akhirnya kartini dinikahkan
untungnya suaminya mendukung kartini dengan keinginannya yang tinggi dan tekad
yang kuat serta mendapat dukungan dari suaminya kartini berhasil mendirikan
sekolah untuk perempuan di Jepara dan di Rembang disitu Kartini mengajar.
Perempuan
di Indonesia sudah banyak mengalami perkembangan dibandingkan beberapa tahun
kebelakang misalnya didalam dunia politik beberapa perempuan melakukan
kontribusi walau tak begitu banyak setidaknya perempuan mampu. Buktinya Puji
Astuti walau berpendidikan sampai SMP mampu menjadi menteri perikanan, pendidikan tak jadi hambatan untuk
berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik lagi dan tak sedikit perempuan-perempuan
Indonesia yang menjadi pengusaha sudah membuktikan bahwa bisa mandiri dalam hal
ekonomi. Tapi disamping kemajuan perempuan Indonesia mirisnya banyak perempuan Indonesia yang
pedalaman sana berpendidikan rendah akibanya banyak pengangguran, karena itu
untuk menghidupi ekonomi susah dan memilih alternatif yaitu dengan menjadi TKI
( Tenaga Kerja Indonesia ). Alhasi banyak TKI yang diluar sana yang mengalami
permasalahan seperti tindakan asusila, pembunuhan, penganiyayaan oleh
majikannya. Pemerintah belum melakukan perlindungan terhadap TKI perempuan yang
diluar sana sebabnya karena ilegalah dan lain-lain sehingga pemerintah
memperketat untuk masalah pengiriman TKI. Dan apalagi sekarang sudah ada mentri
PP ( perbudakan perempuan ) diharapkan mampu mengatasi perempuan-perempuan di Indonesia
terutama di pedesaan serta memberikan sosisilisasi terhadap perempuan untuk
lebih baik lagi kedepannya.
0 Comments