Dakwah
Yang Menegara
Add caption |
Dalam
berdemokrsi tentu memiliki strategi yaitu dengan memenangkan wacana publik
dilihat dari kuantitas bukan kualitas jadi dari barapa banyak yang mendukung
demokrasi karena faktor utama memenagkan publik adalah banyaknya orang contoh
dalam pemilu kita memilih pemimpin berdasarkan banyaknya orang yang memilih
pemimpin itu setalah memenangkan publik tentu mendapatkan banyak pendukung dan
tidak susah panyah menyakinkan mereka lagi. Cara selanjutnya adalah mendokrin
publik yaitu menyakinkan publik untuk mempercayai itu dalam tahap mendokrin
tentu harus mempunyai media untuk menyakinkan pubik tentu membutukan
pemikiran-pemikiran yang baik untuk mengetahui pikiran publik yang bervariasi
supayaya rencana itu bisa berhasil. Dakwah yang menegara yaitu kememipinan
dakwah mengalami perkembangan dan mempunyai peran dalam tugas dalam mengelola
graakan kepada negara yang akan melahirkan fenomenal islamisasi dan membentuk
kominitas-komunitas muslim yang terjadi dalam tahapan ini adalah sebuah
transformasi strategis dari garakan negara dan tahapan ini dakwah menegara.
Sama halnya
dalam berdemokrsi biasa, dakwah berdemokrasi mempunyai kekuatan strategi yaitu
kekuatan kuantitatif dalam kelompok berdemokrasi. Hal ini harus dibuktikan
secara kuantitatif hal ini disebabkan metode pengukuran kuantitatif menjadi
percaya dalam masyarakat yang besar dalam hal berdemokrasi dengan kekuatan
kuantitatif adalah pemilihan humum dan tentu dalam mencapai kuantitatif kita
harus berani untuk kelihatan sedang melakuan perbuatan baik dimata masyrakat
supaya mereka memandang kita baik. Dan seperti kata rasullah kita harus menjadi
tahi lalat ditengah masyrakat kebaikan kita terlihat, dan hal itu mempunyai
efek kuantitatif dimana popularitas orang soleh menjadi pesona yang menggoda
masyrakat mengikuti jalan kebenaran, jumlah yang banyak adalah kekuatan dan
kekuatan yang dicintai allah swt. Starategi yang kedua adalah koneksi politik dalam
menyakinkan orang mestilah mengetahui karekter seseorang tersebut supaya lebih
mudah menyakinkannya meski harus mengetahui kebiasaan dan karekter yang
berbeda-beda mungkin dalam tahap kedua ini cukup melelahkan dan tahap ini juga
sangat mempengerahui dakwah supaya terdarik. Dakwah tidak lepas dari seorang
Dai dimana dai berperan untuk mengajak dalam arti lain dai berarti orang yang
sibuk dalam otak dan hati jadi otak dan hati untuk berfikir bagaimna cara untuk
mengajak. Dalam iman ada 3 tahapan pertama mempunyai komitmen yaitu mengetahui
aqidah, syariah yang kedua yaitu beramal soleh kalau suadah mempunyai komitmen
tentu harus beramal soleh karena dengan beramal soleh dapat dipandang baik oleh
orang lain dan yang ketiga yaitu berkontibusi jadi disisi membngun kepercayaan
orang-orang. Kalau memenuhu syarat-syarat ini mungkin bisa jadi menjadi orang
baik, tentu dakwah berperan dalam demokrasi di Indonesia seorang yang dapat berpolitik
sekaligus berdakwah.
Dalam setiap berdakwah memiliki caranya
masing-masing dalam menarik seseorang begitupun dalam berdemokrasi melakukan
apupun denagan segala cara untuk mendapat perhatian dari masyarakat, sungguh
ironis apabila dakwah dipergunakan sebagai alat pendokrak popularitas supaya
mendapat dukungan dan dapat dikenal dengan orang banyak semua ini bertolak
belakang dengan fungsi dakwah yang sesungguhnya yaitu orang yang sibuk dalam
akal dan hatinya untuk memikirkan umatnya. Tidak jauh dengan seoarang dai yang
berdakwah misal seorang artis yang seoarang membuat sensasi dimedia untuk
menarik sesorang dan untuk mendongrak popularitas jadi jabatannya sebagai artis
sseoarang tersebut akan lebik mudah berdemokrasi karena sesorang itu sudah
terkenal tinggal mereka berkontribusi supaya lebih terlihat lagi.Jadi seoarang
dai yang berdakwah legal kalau tiadak dilegalitas beda dengan artis tidak legal
tapi sudah dilegalitas. Apaupun misalkan sudah legal pasti akan leluasa beda
halnya yang belum dilegalitas akan kebingungan untuk mendapkan legalitas itu.
Jadi seorang dai yang berdakwah itu dilegal sebagai orang baik begitu seorang
pencuri dilegal sebagai orang yang jahat sengguh semua itu bisa berubah
tergantung orang yang memandang sungguh seoarang dai atau seoarang artis itu
tergantung orang menilainya dan sebutan dai atau artis itu yang memberikan
orang yang menilai dan yang memperhatikan.
0 Comments