Contoh Makalah

 

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
              Dewasa ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat islam sendiri, khususnya kaula muda. Mereka yang  mengaku islam, justru kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) islam, pedoman islam, asas-asas agama islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan islam. hal semacam ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notabene sebagai mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal agama lebih dalam sebagai pedoman hidup, tidak mengerti bahkan tidak peduli, sama sekali terhadapnya.
              Berkaitan mengenai asasnya, agama Islam memiliki dua asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun Islam dan enam rukun Iman. perlu diketahui rukun iman yaitu: Iman kepada Allah, Iman kepada malaikat Allah, Iman kepada kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qaadar Allah.
              Dalam makalah ini penulis membahas lebih dalam mengenai salah satu rukun iman yang kedua yaitu iman kepada para malaikat Allah. Baik dari segi pengertian, sifat-sifat, nama-nama malaikat serta tuga-tugasnya, dan makhluk gaib lainnya selain malaikat.

2.      Tujuan Penulisan
 Adapun tujuan makalah ini adalah:
1.             Untuk memenuhi tugas Materi Akidah Akhlak 1 (SD/MI)
2.                Untuk mengetahui pokok-pokok keimanan yang kedua yaitu Iman Kepada Para Malaikat









BAB II
PEMBAHASAN
POKOK-POKOK KEIMANAN
                                                          
A.    Iman Kepada Para Malaikat
          Kata malaikat merupakan jamak dari kata arab malak (  ملك) yang berarti kekuatan. Jadi, malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah.
Iman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman. Keimanan tersebut secara naqli berdasarkan fiman Allah;
امَنَ الرَّسُوْلُ بمَاانزِلَ اليْهِ مِن رﱠبّهٖ وَالمُؤمِنوْنَ ۗ كُلﹼ امَنَ بِااللهِ  وَمَلئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۗ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ احَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقالُوْا سَمِعْنَا وَاطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ المَصِيْرُ . (البقرة : ۲۸۵)
Artinya:                                                                                                                 
Rasul telah beriman kepada al-qur’an yang diturunkan kepadanya dari tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Aya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan), kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (degan yang lain) dan rasul-rasul-Nya; dan mereka mengatakan, kami dengar dan kami taat. (mereka berdo’a), ampunilah kami, ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah [2] : 285)
اِنﱠ اﻟﺫِ يْنَ عِنْدَ رَبِّكَ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَ تِهٖ وَيُسَبِّحُوْنَهٗ وَلَهٗ يَسْجُدُ وْنَ . (الاعراف : ٢٠٦) 
Artinya:                                                                                                    
“sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentassbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud.”  (QS. Al-A’raf [7] : 206)
          Masih banyak dalil, baik dari al-Qur’an maupun Hadis yang mewajibkan beriman kepada malaikat.
          Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat  walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan meyakini bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka dulunya menampakkan wujudnya kepada Nabi dan Rasul dalam bentuk manusia laki-laki. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya. Mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetaahui jumlah pasti malaikat. Hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
          Keimanan kepada para malaikat ini, lebih bercorak dogmatis. Artinya, kita yakini berdasarkan firman Allah yang ada dalam al-Qur’an (Dalil Naqli), dan su;it di buktikan melalui Rasio (Dalil Aqli). Oleh karena itulah, Syekh Mahmoud Syaltout mengatakan, adapun orang-orang Islam yang mempercayai bahwa sumber kepercayaan terhadap hal-hal yang gaib adalah al-Qur’an saja satu-satunya, dan hanya al-Qur’an itulah yang benar berita-beritanya tentang malaikat itu sebagai berita yang tidak mungkin di ulas (di komentari) lagi. Demikian pula, tidak membolehkan diri mreka terseret hingga dapat menimbulkan ekses dibalik berita yang di yakini itu, baik dari segi materi para malaikat tersebut (bagaimana cara-cara kejadian mereka) maupun dari segi penjelmaan atau cara melihat mereka.
          Kendati demikian, sepanjang kita bisa mengimani adanya hal-hal gaib lainnya semisal roh dan lain-lain, tidaklah terlalu sulit untuk meyakini adanya para malaikat. kalau kita tidak bisa mempercayai hal-hal gaib semisal oh itu, mengapa pula kita bisa meyakini adanya para malaikat ? konon lagi, bagi seorang muslim yang betul-betul sudah beriman kepada Allah, niscaya akan menerima sepenuhnya kepada eksistensi malaikat ini, sebab sepanjang ia beriman kepada Allah, pasti pula ia beriman kepada firman-Nya. (Al-Qur’an) yang memberikan informasi dan bahkan memerintahkan untuk mengimani adanya malaikat.
Dalam al-Qur’an, Allah menyebutkan para malaikat sebagai berikut.
1.      Mereka di ciptakan sebelum penciptaan manusia.
Allah berfirman:
وَاِﺫْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلئِكَةِ اِنِّىْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَة ۗ  قَالُوْااَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَۚ  وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْ اَعْلَمُ مَالاَ تَعْلَمُوْنَ. ( البقرة : ۳٠ )
Artinya:                                                       
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata, ‘Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau ?’ Tuhan berfirman ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.” (QS. Al-Baqarah [2] : 30)
2.      Bahwasannya para malaikat di ciptakan semata-mata untuk taat kepada Allah SWT.
Allah berfirman:
وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَﺁبَّةٍ وَالْمَلٰئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ . يُخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ (النحل :٤٩- ٥٠)
Artinya:
Dan hanya kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang ada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga)para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhanmereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang di perintahkan (kepada mereka).” (QS. An-Nahl [16] : 49-50)
3.      Para malaikat ini terkadang dapat menyerupai bentuk dan terkadang muncul dalam rupa manusia.
Seperti dalam kisah Maryam,
فَا تَّخَدَ تْ مِنْ دُ وْنِهِمْ حِجَابًا ۗ فَاَ رْسَلْنَا اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا. (مريم : ١٧)
Artinya:
“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.” (QS. Maryam [19] : 17)
Tamu-tamu Ibrahim adalah malaikat-malaikat yang dating dalam bentuk manusia,
فَلَمَّا رَآٰاَيْدِ يَهُمْ لاَ تَصِلُ اِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَاَوْجَسَ مِنْهًمْ خِيْفَةً ۗ قَالُوْا لاَ تَخَفْ اِنّآ اُرْسِلْنَآ اِلىٰ قَوْمِ لُوْطٍ . (هود : ٧٠) 
Artinya:
“Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memendang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, ‘Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang di utus kepada kaum Luth.” (QS. Hud [11] : 70)

B.     Sifat-Sifat Para Malaikat
Malaikat itu memiliki sifat-sifat antara lain sebagai berikut.
1)      Di ciptakan dari Nur (cahaya).
Seperti yang di beritakan dalam sebuah hadis “Malaikat-malaikut itu di ciptakan dari cahaya, Jin di ciptakan dari nyala api dan Adam di ciptakan dari apa yang telah di terangkan kepadamu semua.” (HR. Muslim)
2)      Taat dan berbakti kepada Allah, apapun yang di perintahkan-Nya selalu di kerjakan. Di tegaskan dalam Al-Qur’an:
يٰآ اَيُّهَا اﻠّﺫِ يْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَقُوْدُ هَا النّا سُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَئِكَةٌ غِلاَ ظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُوْنَ اللهَ مَا يُؤْمَرُوْنَ (التّحريم : ٦)
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; dan penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan.” (QS. At-Tahrim [66] : 6)  
3)      Dapat menjelma atau berubah bentuknya, seperti manusia.
Sebagaimana diterangkan dimuka, dalam surat Maryam ayat 16-17 dan Hud ayat 69.
4)      selalu bersujud kepada Allah.
Sebagaimana di tegaskan dalam Al-Qur’an:
فَسَجَدَ الْمَلَئِكَةُ كَلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَ . (الحجر : ٢٠)
Artinya:
“Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama.” (QS. Al-Hijr: [15]:30)
5)      Senantiasa bertasbih, menyucikan Allah.
Sebagaimana di tegaskan dalam Al-Qur’an:
يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَلاَيَفْتَرُوْنَ. (الانبياء :٢٠)
Artinya:
“Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya [21] : 20)
6)      Tidak merasa letih untuk menyembah Allah.
Sebagaimana di tegaskan dalam Al-Qur’an:                
وَلٰهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لاَيَسْتَكْبِرَوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَايَسْتَحْسِرُوْنَ. (الانبياء: ١٩)
Artinya:
“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yag di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.”  (QS. Al-Anbiya [21] : 19)  
7)      Tidak sombong (takabur)
Sebagaimana di tegaskan dalam Al-Qur’an:
وَللهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَﺁبَّةٍ وَالْمَلٰئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ . (النحل: ٤٩)
Artinya:
Dan hanya kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang ada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga)para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.”  (QS. An-Nahl [16] : 49)
8)      Memberi salam kepada ahli surga
...وَلْمَلَئِكَةُ يَدْ خُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ. سَلٰمُ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ.(الرعد :٢٣-٢٤)
Artinya:
“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dan bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan) ‘salamun ‘alaikum bima shabartum’. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d [13] : 23-24)
9)      Memohon ampunan untuk orang-orang beriman.
Firman Allah:
اﻠّﺫِ يْنَ يَحْمِلُوْنَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهٗ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ ﻠِﻠّﺫِ يْنَ اٰمَنُوْا ۚ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْئٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْﻠِﻠّﺫِ يْنَ تَابُوْا وَاتَّبَعُوْا سَبِيْلَكَ وَقِهِمْ ﻋَﺫَابَ الجَحِيْمِ. (المؤمن : ٧)
Artinya:                                                                                                            
“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsyi dan malaikat yang ada di sekelilingnnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakkan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), ‘Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang beernyala-nyala.” (QS. Al-Mu’min [40] : 7)
10)  Malaikat itu tidak berjenis kelamin lak-laki atau perempuan.
11)  Tidak memiliki hawa nafsu, tidak makan, minum dan tidur.
12)  Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.

C.    Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya
          Dari sekian banyak jumlah malaikat, ada sepuluh malaikat yang harus di ketahui sehubungan dengan tugas-tugas mereka. Malaikat yang wajib di ketahui tersebut adalah:
1.      Malaikat Jibril, disebut juga Ruhul Qudus atau Ruhul Amin. Ia merupakan kepala para malaikat yang mempunyai tugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW. Malaikat jibril pula yang mengantarkan (mengawal) Nabi Muhammad SAW. dalam Isra’ Mi’raj.
2.      Malaikat Mikail, bertugas mengatur dan menyampaikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah, termasuk juga mengatur hujan, angin dan bintang-bintang. Di samping itu, Malaikat Mikail pula yang mendampingi Malaikat Jibril ketika membedah dada Nabi dan menyucikan dengan air zam-zam. Juga mendampingi malaikat jibril mengantar Nabi Muhammad SAW. dalam Isra’ Mi’raj.
3.      Malaikat Israfil, tugasnya adalah meniup sangkakala (terompet) di saat manusia di bangkitkan  dari kubur.
4.      Malaikat Izrail, bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk termasuk malaikat, manusia, jin dan nyawanya sendiri. Maka ia di sebut juga dengan Malaikatul Maut.
5.      Malaikat Munkar, tugasnya menjaga alam kubur, sekaligus sebagai penanya kepada manusia di alam kubur.
6.      Malaikat Nakir, tugasnnya sama dengan malaikat Munkar menanyakan manusia tentang 6 pokok permasalahan, yakni Tuhan, Agama, Nabbi/Rasul, Kitab, Kiblat, dan teman (saudara).
7.      Malaikat Raqib, tugasnya mencatat amal kebaikan yang di lakukan manusia sejak aqil baligh selama hidupnya.
8.      Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal kejahatan manusia selama hidupnya.
9.      Malaikat Malik, tugasnya menjaga pintu neraka tempat manusia menerima azab (siksa) karena kedurhakaannya (kejahatannya).
10.  Malaikt Ridwan, tugasnya menjaga pintu surga tempat hamba-hamba Allah menerima balasan ketakwaannya.
          Itulah 10 nama malaikat dan tugasnya masing-masing yang wajib di ketahui dan di percayai oleh setiap orag yang beriman.  Adapun malaikat lainnya tidak wajib di ketahui hanya cukup diyakini serta dipercayai saja.
          Jadi, beriman kepada para malaikat, yaitu mempercayai bahwa Allah SWT. telah menciptakan malaikat, yang hidup di alam tersendiri (gaib) dan memiliki sifat-sifat serta pekerjaan yang berbeda dengan mausia.
D.    Makhluk Gaib Lainnya
          Selain malaikat yang di ciptakan sebagai makhluk halus, Allah SWT. menciptakan pula makhluk halus lainnnya, yaitu jin, setan dan iblis. Jin di ciptakan dari api, ada yang beriman dan ada yang kafir sebagaimana manusia, ada yang masuk surga dan ada pula yang masuk neraka, ada laki-laki dan ada pula perempuan. Jumlah jin dapat bertambah, dan dapat pula berkurang, sebab jin ini dapat mati sebelum datangnya hari kiamat. Jin juga membutuhkan makan dan minum, bentuknya dapat berubah-ubah dalam beberapa rupa dan beraneka ragam.
          Di dalam Al-Qur’an, ada surat yang khusus menerangkan tentang jin, yaitu surat al-Jin. perhatikan firman Allah berikut:
وَالْجَانَّ خَلَقنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نّارِالسَّمُوْمِ. (الحجر : ٢٧)
Artinya:           
“Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari apa yang sangat panas.”  (QS. Al-Hijr [15] : 27)
Dan pengakuan para jin ketika mereka mendengar al-Qur’an:
وَاِنَّا مِنّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنّادُوْنَ ﺫٰلِكَ ۗ  كُنّا طَرَا ئِقَ قِدَدًا . (الجن : ١١)
 Artinya:
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. Al-Jin [72] : 11)
          Seperti telah di katakan bahwa makhluk gaib itu selain jin, adalah setan dan iblis. Namun perbedaannya, diantara jin itu ada yang beriman dan juga ada yang kafir, sedangkan setan dan iblis semuannya durhaka dan kafir. Mereka semua bakal masuk neraka Jahanam. Setan dan iblis ada yang berjenis kelamin laki-laki dan ada juga yang berjenis kelaamin perempuan, sehinggga mereka bisa melakukan hubungan perkawinan yang bisa menghasil anak beranakk yang cukup banyak, sehingga mereka kian hari semakin banyak. Setan dan iblis ini suka makan dan minum, namun bukan berarti bahwa apabika mereka tidak makan dan minum mereka bisa mati. Mereka akan tetapp hidup sampai Kiamat. Oleh karenaa itu, jumlahnya tidak akan berkurang bahkan akan terus bertambah banyak, jauh melebihi jumlah manusia dan jin.
          Pekerjaan setan dan iblis adalah menyesatkan manusia ke dalam jalan maksiat dan dosa. Oleh karena itu, Islam menekankan dengan keras supaya memusuhi dan menghindari bujuk rayu setan dan iblis ini.
          Bentuk setan dan iblis ini sangat halus, sehingga tidak dapat dilihat dengan panca indra manusia. Ada sebagian ulama yang mengatakan,”setiap nafsu buruk yang mengajak kepada kemungkaran dinamakan setan (iblis).
          Dalam kitab suci al-Qur’an, banyak sekali ayat yang menerangkan setan (iblis). Perhatikan firman Allah SWT. berikut:
يَااَيّهَاالنّاسُ كُلُوْامِمَّا فِى اْلاَرْضِ حَلٰلاً طَيِّبًا ۖ  وّلاَ تَتّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشّيْطٰنِۗ  انِّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّمُّبِيْنٌ . (البقرة : ١٦٨)
Artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2] : 168)
Firman-Nya lagi:
اِنَّ الشّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَا ﺗّﺨِﺫُوْهُ عَدُوًّا ۗ اِنّمَا يَدْعُوْاحِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ. (فاطر : ٦)
Artinya:                                 
sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengejk golongannya supaya mereka menjadi penghunni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Fathir [35]: 6)
Juga firman Allah SWT. :
...وَيُرِيْدُ الشّيْطٰنُ اَنْ يُّضِلُّهُمْ ضَلٰلاً بَۢعِيْدًا. (النساء : ٦۰)
Artinnya:
“…. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa [4] : 60)
          Oleh karena itu, di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, kita di anjurkan untuk berlindung kepada Allah dari gangguan setan dengan membaca isti’adzah, memohon doa kepada Allah agar di jauhkan dari gangguan setan dan membaca ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai khasiat untuk mengusir setan. Hanya dengan memohon perlindungan kepada Allah, kita dapat terlepas dari gangguan setan, tanpa meminta perlindungan kepada yang salain-Nya, seperti dukun atau paranormal yang kebanyakan mereka telah di peralat oleh setan. Firman Allah:
وَاَمَّا يَنْزَﻏَﻨّﻚَ مِنَ الشّيْطٰنِ نَزْغٌ فَا ﺴْﺗَﻌِﺫْ بِااللهۗ اِنّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ . (الاعراف : ٢٠٠)
Artinya:
Dan jika kamu di timpa godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf [7] : 200)
      وَقُلْ رَبِّ اَعُوْﺫُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشّيٰطِيْنِ . وَاَعُوْﺫَ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِ . (المؤمنون : ٩٧-٩٨)
Artinya:
“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku”. (QS. Al-Mukminnun [23] : 97-98)











                                                   



BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari uraian singkat di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa beriman kepada malaikat yaitu mempercayai bahwa Allah SWT. telah menciptakan malaikat yang hidup di alam tersendiri (gaib) dan memiliki sifat-sifat serta pekerjaan yang berbeda dengan manusia. Beriman kepada para malaikat itu erat kaitannya dengan keimanan kepada Allah SWT. dan kebenaran wahyu-Nya yang di terima oleh para malaikat untuk di teruskan kepada umat manusia. Selain itu, harus diyakini bahwa para malaikat adalah hamba-hamba Allah yang tidak di benarkan di jadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya. Tidak ada yang mengetahui jumlah malaikat seluruhnya, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Dari sekian banyak jumlah malaikat, ada sepuluh malaikat yang wajib di ketahui sehubungan dengan tugaas-tugasnya. Selain malaikat yang di ciptakan sebagai makhluk halus, Allah SWT. menciptakan pula makhluk halus lainnya, yaitu jin, setan dan iblis. Di dalam al-Qur’an, ada surat yang khusus menerangkan tentang jin dan banyak sekali ayat yang menerangkan tentang setan (iblis).

















Post a Comment

0 Comments