Menuggu Lagi
Oleh : Ahusna
Subuh
itu hujan turun deras sekali dengan suara petir yang menyambar. Aku yang
tadinya tidur terlelap menjadi terbangun ketika mendengar suara petir itu,
suara yang keras dan hujan yang deras itu terus menerus terdengar ditelingaku aku
menarik selimut kembali dari tempat tidurku. Hatiku menjadi takut mendengar petir yang
menyambar-nyambar dengan kilat yang menyala-nyala seakan ada bencana datang
dibumi ini, jendela kamarku tiba-tiba bergetar seperti ada gempa datang dirumahku.
Aku bergegas bangun dari tempat tidurku, dan aku langusng melihat jendela
ternyata hujan bulum juga reda dan petirnya pun masih ada, tiba-tiba saja suara
petir itu mengagetkannku yang sedang didekat jendela “ dzerr-dzer “ sontak aku
kaget mendengar itu sampai jendelaku ikut bergetar seakan mau roboh menimpa
diriku. Supaya tidak terdengar suara petir, aku mencoba keluar kamar tapi tetap
saja suara petir itu masih ada. Hari ini aku ada janji sama temanku namanya
besta untuk membicarakan masalah tugas, tapi hujan masih belum reda juga malah
hujan semakin deras, karena cuaca tidak mendukung aku menelfon dia bahwa aku
tidak bisa datang pagi ini soalnya hujan disini belum reda juga besta memaklumi
dan bertanya terus mau ketemu kapan ?? bagaimana kalau nanti siang jam 2an lah,
tunggu hujan reda juga kanya siang hujan sudah reda jadi kita ketemu jam 2 ajah
yah untuk membicarakan tugas, besta langusng menyetujui saran aku itu. Aku
masih dirumah sambil menunngu hujan reda, aku terus menerus melihat jendela
apakah hujan sudah redaan apa belum ternyata hujan reda sedikit, aku
bersiap-siap untuk berangkat untuk bertemu besta dikampus, eh tiba-tiba hujan
turun deras lagi akupun mengurungkan niatku itu untuk berangkat ke kampus
karena kalau aku tetap menerobos nanti aku jadi basah kunyut pas sampai sana
dan akhirnya aku menunggu hujan reda lagi, aku melamun sendiri sambil melihat
hujan yang begitu deras sekali suasana sontak menjadi sunyi aku jadi takut
sendiri.
Dihujan
deras mamah sibuk sendiri memasak didapur, aku menghampiri mamah didapur ma
hujan belum reda juga nih gimana yah, yaudah tunggu ajah nantii juga reda udah
nih masih mending bantuin mamah dulu memasak aku langsung menyetujui tawara
mamah itu, aku mengobrol dengan mamah tapi suaraku tidak jelas karena diluar
ada hujan deras sekali jadi terhalang oleh suara hujan. Aku selesai memasak
tentu tidak sia-sia aku memasak karena aku dipuji oleh mamahku, rasanya senang
sekali dipuji sama mamah. Sesekali aku melihat jendela untuk melihat hujan apa
udah reda belum dan ternyata hujan masih belum reda juga, aku kecewa lagi
tiadak berhenti-henti aku menunggu hujan, aku melihat novel dimejaku sambil
menunggu hujan aku membca novel itu mulailah aku baca sauara hening lagi, satu
persatu aku membaca kata-perkata kalimat perkalimat dalam novel itu dan
ternyata tentang mistis ketika aku membaca salah satu baca menceritakan mistis
yaitu bisa melihat seuastu didalam cermin didalamnya ada sosok wanita berambut
panjang denga baju hitam panjang tersenyum kepadanya ternyata pemain punya inda
ke enam, aku mulai merinding memcaca
kalimat itu apalagi dirumahku Susana sepi sekali dengan hujan deras tidak
reda-reda juga, aku membaca novel cepat-cepat karena tidak mau bertemu
kata-kata mistis lagi, ketika sedang serius membaca tiba-tiba saja suara petir
itu muncul lagi “ astagfirullah “ sontak aku menyebut kalimat itu dengan
tanganku menutup telinga tapi hal itu tidak berpengaruh bagiku, aku mulai
membaca lagi novel itu sampai tidak terasa waktu sudah mau dzuhur ajah, dan aku
melihat jendela lagi kali ini hujan sudah reda hatiku bersyukur sekali melihat
hal itu, akhirnya aku bisa berangkat ke kampus untuk bertemu besta, aku jadi
penarasan novel yang aku baca tadi walaupu isinya agak-agak mistik gitu, karena
hujan sudah reda aku mensudahi membaca dan siap-siap untuk berangkat.
Aku
mengendari motor berwarana hijau dengan helm warna hitam aku beragkat ke
kampus, ketika dijalan justru panas sekali yang tadinya hujan deras tapi kenapa
sekarang panasnya terik sekali sampai badanku mulai kepanasan, cuaca hari ini
memang tidak menentu kadang hujan kadang panas yasudah aku tetap mensyukuri hal
itu. Aku melanjutkan perjalannku ketika sampai diperempatan ada yang kecelakaan
pas didepanku, aku sontak terkejut dengan itu tadinya aku mau nurun unruk menolong
tapi didepan sudah ada polisi yang mengaman jadi aku tidak jadi untuk turun,
aku berdoa ya allah semoga yang tadi kecelakaan tidak terjadi apa-apa amin.
Sampai dikampus aku datang ke masjid
kampus dan ternyata belum ada besta segera aku sms besta tapi tidak dibales,
aku mencoba menelfon tapi tidak diangkat, aku jadi kesal disms gak bisa
ditelfon tidak diangkat ko kanya judul lagu,,hhe, aku mulai kesal sama besta
yang tidak kunjung datang juga. Aku sendiri menunggu, kanya anak hilang yang
mencari induknya aku menunggu lama, untung saja ada aku bertemu dengan temanku
akhirnya aku mengobrol sama anis teman kelasku sambil menunggu besta aku
mengobrol sama anis sambil ketawa-ketiwi. Tidak teras jam sudah menunjukan jam
3 tapi besta tidak kunjung datang, aku lama menunggu akhirnya besta datang juga
ini nih orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, besta langsung meminta
maaf ke aku dan menjelaskan alasan besta terlambat, maaf aku tadi ketiduran
jadi telat untung tadi dibangunin sama teman. Aku langsung memafkan besta dan
kita mulai megerjakan tugas.
0 Comments