KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantisa tercurah
pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kami pada khususnya dan reka-rekan,pada,umumnya saya ucapakan terimakasih.,
Serang, 5 Maret 2016
Penulis
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan...............................................................................................................................1
a.
Latar
Belakang..........................................................................................................................1
b.
Rumusan
Masalah.....................................................................................................................1
c.
Tujuan.......................................................................................................................................1
d.
Manfaat.....................................................................................................................................1
BAB II
Pengetian Ilmu Lughah..............................................................................................................2
Tema dalam ilmu
lughah............................................................................................................3
Ruang Lingkup...........................................................................................................................5
Hubungan ilmu lughah dengan ilmu
lain...................................................................................7
BAB III
Penutup.......................................................................................................................................9
Kesimpulan.................................................................................................................................9
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa
adalah suatu cara yang harus dimiliki oleh setiap manusia untuk saling
berkomunikasi antar sesama, terdapat macam-macam bahasa yang digunakan di dunia
yang disesuaikan dengan tempat keberadaannya, sebut saja bahasa Inggris, Arab,
Mandarin, dan banyak lagi. dengan adanya perbedaan ditiap wilayah negara
tersebut, terdapat satu ataupun lebih bahasa yang dapat menghu- bungkan antara
sesama, sehingga komunikasi antara masyarakat yang berbeda negara dapat tetap
terjalin dengan adanya bahasa yang di sebut dengan bahasa dunia atau bahasa
internasional.
Penggunaan bahasa dengan baik
menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu berarti bahwa kita harus
memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita
akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur, pendidikan, agama, status
sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayaksasaran kita tidak boleh
kita abaikan. Cara kita berbahasa kepada anak kecil dengan cara kita berbahasa
kepada orang dewasa tentu berbeda. Penggunaan bahasa untuk lingkungan yang
berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah tentu tidak dapat disamakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang kalian ketahui tentang ilmu lughoh ?
2. Dapat
mengetahui judul ilmu lughah apa saja ?
3. Apa
ruang lingkup ilmu lughah ?
4. Apa
hubungan dengan ilmu lughah ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat supaya mahasiswa bisa mengetahui pengertian Ilmu
bahasa dan macam-macam bahasa serta hubungan ilmu bahasa dengan ilmu lain untuk
memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dalam mencari ilmu dan sebagai bahan referensi dalam belajar
D.
Manfaat
Memberikan
pengetahuan bagi pemakalah pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya agar
memiliki wawasan yang luas dan
pengetahuan
BAB
II
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN ILMU LUGHAH ( LINGUISTIK )
Frase ‘ilmu
al-lughah (علم اللغة), terdiri dari dua
kata; ‘ilm (علم) dan lughah (اللغة). Secara etimologis, ‘ilm (علم) berarti ‘ilmu’, dan lughah (لغة) berarti ‘bahasa’. Jadi secara etimologis ‘
ilmu al-lughah (علم اللغة) = ilmu bahasa =
linguistik = linguistics = linguistique = linguistiek. Istilah lisaniyat
(اللسانيات)dan alsuniyah
(الألسنية)masing-masing diderivasi dari nomina
lisan (لسان) ‘lidah’ atau
‘bahasa’. Sedangkan istilah ‘lughawiyat(اللغويات)
, diderivasi dari nomina lughah (لغة)
‘bahasa’. Morfem (sufiks) –yat (يات)
yang melekat pada akhir kata-kata itu bermakna ‘mengenai/tentang’ dan
menunjukkan makna ‘ilmu’ (keilmuan) sebagai akibat dari penisbatan. Ketiga
istilah terakhir (lisaniyat, alsuniyah, dan lughawiyat) merupakan
istilah lain yang maknanya dan pemakaiannya sepadan dengan istilah ilm
al-lughah.[1]
Ilmu lughah menurut bahasa pertama ilmu yaitu hasil tahu manusia
atas sesuatu sedangkan bahasa salah satunya-
biasa dipahami sebagai sistem dari pada lambang yang dipakai orang untuk
melahirkan pikiran dan perasaan. Sedangkan ilmu lughah menurut istilah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan
bahasa sebagai objek kajiannya atau segala perbuatan manusia untuk memahami
sesuatu objek yang dihadapinya atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu
objek tertentu.[2] Atau lebih tepat lagi telaah ilmiah mengenai
bahasa manusia atau ilmu yang
mengadakan telaan terhadap bahasa misal menelaan bahasa tentang
struktur bahasa, pemerolehan bahasa, dan tentang hubungannya dengan
bentuk-bentuk lain dari komunikasi, Secara singkat,
bisa dikatakan, bahwa ilmu bahasa adalah ilmu yang membicarakan tentang bahasa;
atau ilmu yang digunakan untuk mengkaji bahasa; atau ilmu yang objek kajiannya
adalah bahasa; atau ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa
Berikut beberapa
pendapat pakar bahasa mengenai definisi linguistik:
- Hornby (ed. III: 494) linguistics: “(1) The scientific study of languages, (2) the science of language, e.g. of it structure, acquisition, relationship to other forms of communication.”
- Kridalaksana (1993; 128): “Ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah.”
- Lyons (1995: 1): “Linguistik mungkin bisa didefinisikan sebagai pengkajian bahasa secara ilmiah.”
- Martinet (1987: 19): “Linguistik adalah telaah ilmiah mengenai bahasa manusia.”
- Chaer (1994: 1): “Ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.”
Istilah
linguistik dikenal juga oleh orang Arab, namun mereka tidak menggunakan istilah
ini sebagai nama ilmu yang mengkaji bahasa mereka. Alih-alih penggunaan istilah
linguistik, linguis Arab menggunakan istilah ‘ilmu al-lughah, fiqh
al-lughah, lisaniyat, alsuniyah, atau lughawiyat. Banyaknya istilah
yang mereka gunakan telah menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat tentang
istilah mana yang tepat untuk menamai ilmu yang di Barat dan juga di
Indonesia disebut dengan linguistik ini. Berikut beberapa pendapat
linguis Arab mengenai istilah-istilah di atas.
II. TEMA DALAM ILMU LUGHAH ( LINGUISTIK )
a. SubjekIlmuLughah(Linguistik)
Kami tahu bahwa (linguistik) instalasi tambahan, dan bagian kedua di instalasi, itu adalah kata (bahasa) mengetahui subjek ilmu ini: bahasa itu sendiri karena muncul dari pikiran dalam sebuah penampilan Mtkml elemen audio.
Ini berarti, bahwa bahasa itu sendiri empat unsur yang merupakan subjek linguistik.
Dan memisahkan linguistik dari ilmu-ilmu lain dalam substansi penelitian dan sarana diteliti satu hal, ia melihat bahasa -yang tema dan Madth- di -mn di mana dia dan metode dalam Seat- dan sehingga menjadi bahasa adalah substansi yang diteliti dalam ilmu ini, dan sarana untuk mencari bersama-sama, setiap bendera ini mengungkapkan bahasa Inggris. Bahasa yang merupakan subjek linguistik, yang anda peroleh ini sistem ilmu pengetahuan dan keakuratan yang tersedia di dalamnya; rezim dalam bahasa terus menjadi sebuah sistem yang stabil dalam masyarakat, dan ini menghasilkan sistem linguistik dan keteraturan di basis, dan ketepatan dalam bahasa dari yang dikeluarkan oleh anggota menit pekerjaannya dalam tubuh hak, dan ini menghasilkan linguistik presisi dalam aturan.[3]
Kami tahu bahwa (linguistik) instalasi tambahan, dan bagian kedua di instalasi, itu adalah kata (bahasa) mengetahui subjek ilmu ini: bahasa itu sendiri karena muncul dari pikiran dalam sebuah penampilan Mtkml elemen audio.
Ini berarti, bahwa bahasa itu sendiri empat unsur yang merupakan subjek linguistik.
Dan memisahkan linguistik dari ilmu-ilmu lain dalam substansi penelitian dan sarana diteliti satu hal, ia melihat bahasa -yang tema dan Madth- di -mn di mana dia dan metode dalam Seat- dan sehingga menjadi bahasa adalah substansi yang diteliti dalam ilmu ini, dan sarana untuk mencari bersama-sama, setiap bendera ini mengungkapkan bahasa Inggris. Bahasa yang merupakan subjek linguistik, yang anda peroleh ini sistem ilmu pengetahuan dan keakuratan yang tersedia di dalamnya; rezim dalam bahasa terus menjadi sebuah sistem yang stabil dalam masyarakat, dan ini menghasilkan sistem linguistik dan keteraturan di basis, dan ketepatan dalam bahasa dari yang dikeluarkan oleh anggota menit pekerjaannya dalam tubuh hak, dan ini menghasilkan linguistik presisi dalam aturan.[3]
b. Metode Ilmu Lughah (
Linguistik )
Ini telah dicapai Linguistik modern
menyusun berbagai pendekatan untuk mempelajari bahasa, dan semua kurikulum
pendekatan ini memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh realitas bahasa,
beberapa dari mereka mengungkapkan rahasia dari sistem linguistik bahasa materi
pelajaran, dan beberapa gerakan perubahan linguistik dibuat dari waktu ke
waktu, sementara yang lain mempromosikan tujuan perakaran klasifikasi
linguistik bahasa untuk keluarga linguistik, beberapa di antaranya datang untuk
mencapai tujuan pendidikan di bidang pengajaran bahasa.
Bahasa dan ilmu pengetahuan modern menggunakan empat metode berikut:
1. Pendekatan deskriptif metode deskriptif
Bahasa dan ilmu pengetahuan modern menggunakan empat metode berikut:
1. Pendekatan deskriptif metode deskriptif
Pendekatan ini didasarkan pada deskripsi bahasa "bahasa
tertentu" dalam waktu tertentu dan tempat tertentu dan tanpa memperhatikan
benar dan salah di mana, deskriptif Kurikulum menggambarkan fakta dan dibahas
tanpa Vlvesh, atau memiliki pengadilan atau melibatkan logika penafsiran dan
interpretasi fenomena linguistik.
2.
Pendekatan historis motode historical
Pendekatan
ini didasarkan pada studi bahasa tertentu dari waktu ke waktu, untuk mendeteksi
perubahan linguistik pada tingkat akustik dan morfologi dan komposisi dan
semantik. Dan mendukung pendekatan historis dengan pendekatan deskriptif yang
datang paving penelitian sejarah. Sebagai contoh, kita dapat mengatasi fenomena
linguistik penelitian sejarah antara era pra-Islam dan era Islam (dua dekat
satu sama lain), atau antara era pra-Islam dan era modern (dua terpisah), atau
makan fenomena era pra-Islam, melewati semua usia untuk era modern periode
(berturut-turut); datang penelitian deskriptif dalam semua dimensi: (menentukan
waktu, menentukan lokasi, penempatan, mengidentifikasi fenomena linguistik,
komitmen metode ilmiah dan akurasi yang diperlukan dan objektivitas), untuk
mencapai kenyataan deskripsi linguistik masing-masing era usia, kemudian datang
peran studi sejarah, yang memonitor perubahan linguistik.
3. Pendekatan
komperatif motode komparatif
Metode
komparatif untuk membandingkan dua atau lebih bahasa, disediakan afiliasi dari
bahasa-bahasa atau bahasa-bahasa tersebut kepada keluarga dari satu bahasa,
untuk melihat persamaan dan perbedaan, dan menentukan kekerabatan antara
bahasa-bahasa ini adalah subjek perbandingan, dan bahwa keinginan dalam
klasifikasi bahasa untuk keluarga dan cabang bahasa, dan melakukan klasifikasi
ini pada undian kesamaan dalam tingkat linguistik (SUARA, perbankan, sintetis,
tag) antara bahasa peringkat subjek. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mencapai perbandingan ibu Proto Bahasa setiap keluarga linguistik, bahasa
membuat peneliti tidak ada dalam realitas.
4. Pendekatan kontratif metode
kontratif
Dalam
rangka sekolah deskriptif untuk belajar bahasa baru kurikulum kontrastif
tumbuh, untuk melayani tujuan pendidikan di sisi Linguistik Terapan di beberapa
daerah: bidang yang paling penting dari pengajaran bahasa, ada kesulitan yang
dihadapi dengan belajar bahasa lain (bahasa kedua) selain bahasa ibu mereka,
dan kesulitan yang timbul dari variasi yang ditemukan antara sistem bahasa ibu
dan bahasa kedua. Hal ini penting untuk diingat bahwa akuisisi bahasa baru
tidak dalam isolasi dari kebiasaan linguistik dari bahasa asli yang menetap di
pikiran peserta didik, dan karena anggota dari bagian pengucapan -okzlk di Alakl-
terjadi padanya dua hal:
a. beradaptasi masing-masing pada sistem Anda dalam bahasa ibu di tingkat semua (voice, dan perbankan, dan sintetis, dan semantik).
a. beradaptasi masing-masing pada sistem Anda dalam bahasa ibu di tingkat semua (voice, dan perbankan, dan sintetis, dan semantik).
b.terjadi antara pikiran dan anggota
yang disebut konsensus pengucapan otot mental dalam kemampuan untuk melakukan
bahasa ibu.[4]
III. RUANG LINGKUP ILMU LUGHAH ( LINGUISTIK )
Sebagaimana yang telah diketahui
bahwa bahasa itu sangat komplek dan universal, yang terdiri atas
komponen-komponen yang satu sama lain berkaitan erat, umpanya segi bunyi,
susunan kata dan makna yang dikandungnya. Adapun cakupan atau ruang lingkup
linguistik ada empat macam yaitu:
1. Linguistik umum (general linguistik) yaitu ilmu bahasa
secara umum.
2.
Linguistik historik disebut juga
linguistik diakronik yaitu cabang linguistik yang mempelajari perkembangan sejarah bahasa
tertentu.
3.
Linguistik komparatif yaitu studi
pernbandingan antara bahasa-bahasa serumpun dan perkembangan-perkembangan
sejarah satu bahasa.
4. Linguistik deskriftif yaitu memberikan deskripsi
(pemerian) dan analisis bahasa.
a. Fonologi
Fonologi
mengacu pada sistem bunyi bahasa. Misalnya dalam bahasa Inggris, ada gugus
konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris
karena tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris, namun gugus
konsonan tersebut mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa
lain yang sistem fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut. Contoh
sederhana adalah pengucapan gugus ‘ng’ pada awal kata, hanya berterima dalam
sistem fonologis bahasa Indonesia, namun tidak berterima dalam sistem fonologis
bahasa Inggris. Kemaknawian utama dari pengetahuan akan sistem fonologi
ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk, khususnya yang akan
dipasarkan di dunia internasional. Nama produk tersebut tentunya akan lebih
baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris, sebagai bahasa
internasional.
b. Morfology
Morfologi
lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata. Sebagai
perbandingan sederhana, seorang ahli farmasi (atau kimia?) perlu memahami zat
apa yang dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu
yang efektif; sama halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami
imbuhan apa yang dapat direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan
kata yang benar. Misalnya akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken, namun akhiran -en
tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green
untuk membentuk kata kerja. Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli
bahasa, sedangkan pengguna bahasa boleh saja langsung menggunakan kata
tersebut. Sama halnya, alasan ketentuan pencampuran zat-zat kimia hanya
diketahui oleh ahli farmasi, sedangkan pengguna obat boleh saja langsung
menggunakan obat flu tersebut, tanpa harus mengetahui proses pembuatannya.
c.
Sintaksis
Analisis
sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat. Salah satu kemaknawiannya
adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan. Beberapa teori
analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak.
Jika bermakna ganda, tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan
perundang-undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun
tidak sengaja.
d. Semantik
Kajian
semantik membahas mengenai makna bahasa. Analisis makna dalam hal ini mulai
dari suku kata sampai kalimat. Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris, setiap kata yang memiliki suku kata ‘pl’ memiliki arti sesuatu
yang datar sehingga tidak cocok untuk nama produk/benda yang cekung. Ahli
semantik juga dapat membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna
yang negatif, sehingga suku kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai
nama produk asuransi. Sama halnya dengan seorang dokter yang mengetahui
antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang pasien dan mana yang tidak sesuai.[5]
e.
Fonetik
Fonetik
adalah bagian dari linguistik yang mempelajari proses ujaran. Fonetik ini
termasuk ilmu yang netral, dalam arti tidak harus dialamatkan pada bahasa
tertentu saja. Prinsip-prinsip atau penemuan fonetik bisa diterapkan pada
bahasa apa saja, sesuai dengan tugasnya,mempelajari proses ujaran, maka fonetik
mau tidak mau akan menyangkut anatomi, khususnya organ-organ tubuh yang
terlibat dalam proses penghasilan ujaran
f. Leksikografi
Leksikografi
adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus. Sebagian besar
(atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus, namun mereka belum tentu tahu bahwa
penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses. Secara umum, definisi
yang diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh
pelajar karena semua entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh
sekelompok kosa kata inti. Bagaimana kosa-kata inti tersebut disusun? Tentu
hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya.[6]
IV. HUBUNGAN ILMU
LUGHAH DENGAN ILMU YANG LAIN
Berkontribusi
dengan linguistik dan ilmu-ilmu lain dalam bahasa pencarian sebagai bahasa
tidak hanya terdengar rapi, atau berongga formula, atau kombinasi makna kosong.
Tapi mereka bahan eksistensi manusia, dan kebiasaan kebiasaan, dan rasa indra,
dan sistem dalam masyarakat, dan untuk memfasilitasi pusat dari hidupnya di
komunitasnya. Karena antarmuka bahasa antara linguistik dan berbagai ilmu-ilmu
lainnya, hal ini menyebabkan pertukaran dan kerjasama di antara mereka, agar
ada banyak ilmu lain yang terlibat dalam pencarian dalam yaitu dibawah ini:
a.
Sosiologi
b.
Psikologi
c.
Antar
Pologi
d.
Geografi
e.
Politik
f.
Tajwid
dan al-qur’an bacaan
g.
Pedagogi
fiqh ( Logikka Islam )
h.
Filsafat
Dan meminjam
penelitian linguistik dalam nama ilmu-ilmu lainnya (linguistik) Vitalegh pada
dirinya sendiri kadang-kadang, dikatakan: sosiolinguistik, psikolinguistik,
pengetahuan antropologi bahasa. Kadang-kadang label demikian: pengetahuan
tentang bahasa pertemuan (atau linguistik) pertemuan, ia belajar bahasa diri
(atau psikologi bahasa), antropologi linguistik ... dll, mungkin untuk
melestarikan bendera penelitian linguistik nya, atau penjelasan dari cabang
setelah yang asli, nama label ini lebih digunakan.[7]
BAB
III
PENUTUP
V. KESIMPULAN
Ilmu lughah menurut bahasa pertama ilmu yaitu hasil tahu manusia
atas sesuatu sedangkan bahasa salah satunya-
biasa dipahami sebagai sistem dari pada lambang yang dipakai orang untuk
melahirkan pikiran dan perasaan. Sedangkan ilmu lughah menurut istilah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan
bahasa sebagai objek kajiannya atau segala perbuatan manusia untuk memahami
sesuatu objek yang dihadapinya atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu
objek tertentu.
Metode dalam ilmu lughoh yaitu:
1. Pendekatan deskriptif metode deskriptif
2. Pendekatan
historis motode historical
3.
Pendekatan komperatif motode komparatif
4. Pendekatan kontratif metode kontratif
Ruang lingkup ilmu lughah ( linguistik ) Sebagaimana yang telah diketahui
bahwa bahasa itu sangat komplek dan universal, yang terdiri atas
komponen-komponen yang satu sama lain berkaitan erat, umpanya segi bunyi,
susunan kata dan makna yang dikandungnya. Adapun cakupan atau ruang lingkup
linguistik ada empat macam yaitu:
1. Linguistik umum (general linguistik) yaitu ilmu bahasa
secara umum.
2.
Linguistik historik disebut juga
linguistik diakronik yaitu cabang linguistik yang mempelajari perkembangan sejarah bahasa
tertentu.
3.
Linguistik komparatif yaitu studi
pernbandingan antara bahasa-bahasa serumpun dan perkembangan-perkembangan
sejarah satu bahasa.
4. Linguistik deskriftif yaitu memberikan deskripsi
(pemerian) dan analisis bahasa.
[1]
https://jualgrating.wordpress.com/2012/07/16/konsep-linguistik-dan-ruang-lingkupnya
[2]
فهمي محمود حجازيز. مدخل ألي علم اللغة. 2226/1978. الترقيم الدولي.
رقّم18
[3]
http://jualgrating.wordpress.com/2012/07/konsep-linguisti-dan-ruang-ruang-lingkupnya-/مفهم-اللغة-وأحاثه
[4]
Ibid.رقّم 20-28
[5]
Ibid.رقّم 18-19
[6]
http://jualgrating.wordpress.com/2012/07/konsep-linguisti-dan-ruang-ruang-lingkupnya-/مفهم-اللغة-وأحاثه
[7]
http://jualgrating.wordpress.com/2012/07/konsep-linguisti-dan-ruang-ruang-lingkupnya-/مفهم-اللغة-وأحاثه
2 Comments
Kenapa mesti pake background nya, jadi tumpang tindih sama tulisan makalahnya
ReplyDeleteMantap kang Tengkiyu
ReplyDelete